Pages

Jumat, 27 April 2012

Menciptakan Tidur Yang Lebih Baik



        Dokter biasanya akan terlebih dahulu menggali jenis gangguan tidur yang diderita. Apakah memang disebabkan oleh masa penyesuaian yang menyulitkan, gaya hidup yang salah, kebiasaan tidur yang kurang sehat, penyakit lain yang mendasari, atau bahkan gangguan tidur lain yang salah diartikan penderita sebagai insomnia.
Penanganan insomnia juga memerlukan
pemahaman dan disiplin dari penderita. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan insomnia secara menyeluruh. Hal yang diperlukan adalah kesabaran dan disiplin untuk mengikuti setiap petunjuk. Tak jarang pasien merasa kecewa karena dokter tidak dapat menyembuhkan gagguan tidurnya secara instan.
Apapun penyebabnya, pertama kali yang harus diikuti adalah perilaku tidur yang sehat (sleep hygiene). Kebanyakan penderita insomnia sebenarnya hanya memiliki kebiasaan buruk seputar tidur, dan mereka sudah terbantu dengan cara memperbaiki kebiasaan buruk tersebut.

1.      Gaya Hidup (Life Style)
Manusia moderna biasanya ingin terus aktif hingga badan mengharuskan untuk tidur. Sering saya temui, para penderita insomnia yang terbiasa melakukan pekerjaan hingga larut malam, bahkan sampai membawa laptop ke tempat tidur. Mereka ingin memanfaatkan waktu seproduktif mungkin. Dengan pola seperti ini, proses tidur akan terganggu akibat ketegangan yang tak sempat diturunkan. Kebiasaan kontrapoduktif karena kemampuan mental dan emosional yang menurun seiring dengan gangguan tidur yang muncul.
Kebiasaan berolahraga dimalam hari juga dapat mengganggu tidur. Karena keterbatasan waktu, kini banyak orang berolahraga selepas jam kerja hingga larut malam. Ada yag bermain bulutangkis, futsal, hingga fitness di pusat kebugaran. Padahal jarak selesai olahraga dan tidur, sebaiknya lebih dari 2 jam. Aktivitas fisik memang melelahkan tubuh, tetapi kadar adrenalin juga akan meningkat dan memberikan rasa segar.
Gaya hidup masa kini juga banyak dipengaruhi oleh konsumsi berbagai stimulan, seperti kopi, teh, cola, dan berbagai minuman berenergi. Minuman-minuman pemicu semangat dikonsumsi di sore hari selepas kerja. Padahal, kebiasaan tidur yang baik mensyaratkan konsumsi stimulan terakhir pada sekita jam makan siang. Alangkah baiknya jika di waktu hang-out ini kita justru meminum minuman yang merangsang rasa rileks.

2.      Persiapan Sebelum Tidur
Ritual sebelum tidur diperlukan setiap orang untuk mencapai tingkat relaksasi tertentu yang diperlukan untuk tidur. Ciptakan sebuah ritual untuk memanjakan diri yang menyenangkan. Anda bis sekadar membaca sambil ditemani secangkir minuman hangat. Atau bisa juga melakukan meditasi hingga perawatan tubuh. Beberapa perawatan alternatif juga layak untuk dicoba, seperti hipnotis, akupunktur, herbal atau jamu, dan pemijatan.
Biasakan perilaku tidur sehat, yaitu dengan mengatur waktu tidur, menghindari makanan dan minuman yang dapat mengganggu proses tidur serta tidur di lingkungan tidur yang senyaman mungkin.
Jika kecemasn akan permasalahan yang dihadapi menjadi penyebab utama, ciptakanlah waktu cemas tersendiri. Luangkan waktu slama satu atau setengah jam untuk menuliskan semua kecemasan Anda dan hal-hal yang akan anda lakukan untuk mengatasinya ke dalam satu buku yang khusus. Tumpahka semua ke dalam buku tersebut. Setelah itu, alihkan pikiran anda ke hal-hal yang menyenangkan hati.
Untuk mempermudah tidur, dapat juga dengan melakukan visualisasi. Bayangkanlah diri anda berada di tempat yang nyaman. Atau bayangkanla kejadian-kejadian yang membahagiakan. Dengan demikian, pikiran akan terarah pada satu pikiran yang santai dan menyenangkan, teralih dari berbagai kecemasan.
Untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan, tentu saja anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasinya. Jika anda mendapatkan resep obat tidur, jangan terlalu takut akan efek ketergantungan atau efek toleransi. Obat-obatan masa kini jauh lebih aman untuk dikonsumsi secara benar. Dengan mengikuti perilaku tidur yang sehat, perlahan anda (dengan bimbingan dokter) dapat mengurangi dosis obat tidur. Tidak jarag, penderita dapat meringankan insomnia hanya dengan mengikuti perilaku tidur yang baik.
Artikel saya kali ini sebagian besar saya ambil dari buku “ayo bangun, dengan Bugar karena tidur yang benar” yang ditulis oleh Dr. Andreas Prasadja, RPSGT dan beliau adalah seorang praktisi kesehatan tidur. Semoga bermanfaat untuk saudara-saudara yang ingin tahu tentang insomnia dan bagi saudaraku yang mengalaminya. Semoga kita bisa meningkatkan kualitas tidur kita demi bangsa yang sehat dan cerdas.




0 comments:

Posting Komentar