Dokter biasanya akan terlebih dahulu menggali jenis gangguan
tidur yang diderita. Apakah memang disebabkan oleh masa penyesuaian yang
menyulitkan, gaya hidup yang salah, kebiasaan tidur yang kurang sehat, penyakit
lain yang mendasari, atau bahkan gangguan tidur lain yang salah diartikan
penderita sebagai insomnia.
Penanganan insomnia juga memerlukan
pemahaman dan disiplin dari penderita. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan
insomnia secara menyeluruh. Hal yang diperlukan adalah kesabaran dan disiplin
untuk mengikuti setiap petunjuk. Tak jarang pasien merasa kecewa karena dokter
tidak dapat menyembuhkan gagguan tidurnya secara instan.
Apapun penyebabnya, pertama kali
yang harus diikuti adalah perilaku tidur yang sehat (sleep hygiene). Kebanyakan
penderita insomnia sebenarnya hanya memiliki kebiasaan buruk seputar tidur, dan
mereka sudah terbantu dengan cara memperbaiki kebiasaan buruk tersebut.
1. Gaya Hidup
(Life Style)
Manusia moderna biasanya ingin
terus aktif hingga badan mengharuskan untuk tidur. Sering saya temui, para
penderita insomnia yang terbiasa melakukan pekerjaan hingga larut malam, bahkan
sampai membawa laptop ke tempat tidur. Mereka ingin memanfaatkan waktu
seproduktif mungkin. Dengan pola seperti ini, proses tidur akan terganggu
akibat ketegangan yang tak sempat diturunkan. Kebiasaan kontrapoduktif karena
kemampuan mental dan emosional yang menurun seiring dengan gangguan tidur yang
muncul.
Kebiasaan berolahraga dimalam hari
juga dapat mengganggu tidur. Karena keterbatasan waktu, kini banyak orang
berolahraga selepas jam kerja hingga larut malam. Ada yag bermain bulutangkis,
futsal, hingga fitness di pusat kebugaran. Padahal jarak selesai olahraga dan
tidur, sebaiknya lebih dari 2 jam. Aktivitas fisik memang melelahkan tubuh,
tetapi kadar adrenalin juga akan meningkat dan memberikan rasa segar.
Gaya hidup masa kini juga banyak
dipengaruhi oleh konsumsi berbagai stimulan, seperti kopi, teh, cola, dan
berbagai minuman berenergi. Minuman-minuman pemicu semangat dikonsumsi di sore
hari selepas kerja. Padahal, kebiasaan tidur yang baik mensyaratkan konsumsi
stimulan terakhir pada sekita jam makan siang. Alangkah baiknya jika di waktu
hang-out ini kita justru meminum minuman yang merangsang rasa rileks.
2. Persiapan
Sebelum Tidur
Ritual sebelum tidur diperlukan
setiap orang untuk mencapai tingkat relaksasi tertentu yang diperlukan untuk
tidur. Ciptakan sebuah ritual untuk memanjakan diri yang menyenangkan. Anda bis
sekadar membaca sambil ditemani secangkir minuman hangat. Atau bisa juga
melakukan meditasi hingga perawatan tubuh. Beberapa perawatan alternatif juga
layak untuk dicoba, seperti hipnotis, akupunktur, herbal atau jamu, dan
pemijatan.
Biasakan perilaku tidur sehat,
yaitu dengan mengatur waktu tidur, menghindari makanan dan minuman yang dapat
mengganggu proses tidur serta tidur di lingkungan tidur yang senyaman mungkin.
Jika kecemasn akan permasalahan
yang dihadapi menjadi penyebab utama, ciptakanlah waktu cemas tersendiri.
Luangkan waktu slama satu atau setengah jam untuk menuliskan semua kecemasan
Anda dan hal-hal yang akan anda lakukan untuk mengatasinya ke dalam satu buku
yang khusus. Tumpahka semua ke dalam buku tersebut. Setelah itu, alihkan
pikiran anda ke hal-hal yang menyenangkan hati.
Untuk mempermudah tidur, dapat juga
dengan melakukan visualisasi. Bayangkanlah diri anda berada di tempat yang
nyaman. Atau bayangkanla kejadian-kejadian yang membahagiakan. Dengan demikian,
pikiran akan terarah pada satu pikiran yang santai dan menyenangkan, teralih
dari berbagai kecemasan.
Untuk masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesehatan, tentu saja anda dianjurkan berkonsultasi dengan
dokter untuk mengatasinya. Jika anda mendapatkan resep obat tidur, jangan
terlalu takut akan efek ketergantungan atau efek toleransi. Obat-obatan masa
kini jauh lebih aman untuk dikonsumsi secara benar. Dengan mengikuti perilaku
tidur yang sehat, perlahan anda (dengan bimbingan dokter) dapat mengurangi
dosis obat tidur. Tidak jarag, penderita dapat meringankan insomnia hanya
dengan mengikuti perilaku tidur yang baik.
Artikel saya kali ini sebagian besar saya ambil dari buku
“ayo bangun, dengan Bugar karena tidur yang benar” yang ditulis oleh Dr.
Andreas Prasadja, RPSGT dan beliau adalah seorang praktisi kesehatan tidur.
Semoga bermanfaat untuk saudara-saudara yang ingin tahu tentang insomnia dan
bagi saudaraku yang mengalaminya. Semoga kita bisa meningkatkan kualitas tidur
kita demi bangsa yang sehat dan cerdas.
0 comments:
Posting Komentar